SEKADAU, JARINGANMEDIA.com - Semakin berkembangnya perkembangan jaman saat ini permainan tradisional semakin tersisihkan.anak - anak pada saat ini lebih lekat dengan gedeg dan dunia maya.
Salah satu permainan anak yang mulai ditingalkan saat ini adalah bermain klereng. permainan ini sudah jarang terlihat di komplek atau pemukim masarkat di Kabupaten Sekadau.
menanggapi penomena ini, Harris Winoto, Anggota DPRD Sekadau mengatakan perlunya pengembangan permainan tradisional melalui komunitas - komunitas di masyarakat. terlebih komunitas yang memelihara permainan tradisional.
" contoh, permainan kelereng sudah jarang dimainakan, padahal permainan itu tidak merugikan secara finansial, justru menimbuhkan kebersamaan dan silaturahmi," ungkap Harris, Selasa (19/11/2024).
Diceritakan Harris, beberapa waktu lalu, melalui komunitas alumni "Gertak Kangkong" pernah beberapa kali diadakan turnamen Guli (Kelereng'red) di momen hari raya Idul fitri dan Idul Adha.
Kegiatan tersebut dijelaskan pria yang karib disapa Akong itu, sebagai pengikat silaturahmi sesama alumni anak - anak yang pada tahun 90an bermain di area pasar Sekadau.
" ada rasa rindu dengan kawan - kawan, kedepan akan kita ajak kawan-kawan untuk bikin turnamen kelereng lagi," timpalnya.
Permainan kelereng adalah permainan tradisional yang dapat dimainkan oleh dua orang atau lebih. Permainan ini dapat menjadi media rekreatif, edukatif, dan kompetitif.
Adapun beberapa manfaat dari permaian ini, seperti untuk pengembangan nilai - nikai - nilai kebersamaan, kerjasama, ketekunan, persaudaraan, dan nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi terdahulu.
Selain itu, juga untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional dan kemandirian kemandirian, kepercayaan diri, dan keceriaan. serta penanaman nilai-nilai karakter, seperti tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, hormat dan santun, kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama.*(Nii/Aii)*